Untukmu, yang pernah diam-diam kutunggu

 


Untukmu, yang pernah diam-diam kutunggu

Aku tidak menyesal pernah menyimpan harap. Karena saat itu, aku benar-benar tulus menyukaimu. Bukan karena kamu sempurna, tapi karena ada ketenangan yang kurasa setiap kali melihat keberadaanmu-meski hanya lewat layar.

Aku pernah membayangkan: bagaimana kalau kamu mendekat? Bagaimana jika kamu benar-benar datang? Tapi yang kutemukan hanyalah sunyi. Dan lama-lama, aku sadar… bukan tugas seorang perempuan untuk mengejar, apalagi mengemis kepastian dari yang diam.

Kamu tidak salah. Mungkin kamu memang tidak tahu. Atau mungkin kamu tahu, tapi memilih diam juga. Dan itu hakmu.

Tapi izinkan aku memilih juga.
Aku memilih menjauh, bukan karena aku tak suka lagi,
melainkan karena aku ingin kembali mencintai diriku-tanpa harus terus berharap padamu yang tak memberi arah.

Kalau kamu memang jodohku, aku yakin Allah tahu cara terbaik untuk mempertemukan kita. Bukan lewat sinyal kecil atau tanda samar, tapi lewat langkah nyata yang menenangkan jiwa.

Untuk saat ini, biarlah aku pergi sejenak dari dunia yang membuatku terus menunggu.
Bukan untuk menghindar,
tapi untuk sembuh.
Untuk tumbuh.

Aku masih suka, tapi aku lebih ingin tenang.
Jika nanti kamu sadar, kamu tahu di mana harus mencari.
Dan jika kamu tidak pernah datang,
tak apa-aku tetap akan baik-baik saja.

Dengan atau tanpamu,
aku sedang belajar pulang pada diriku sendiri.
Dan itu cukup indah untuk kuperjuangkan.

nama mu 🤍yg menjadi misi hidup ku

__yni
###
Muharram 1447
28 Juni 2025

Comments

Popular posts from this blog

Ahlan ya Asyura

Rasa ku